Belajar Menghargai Bahasa Sendiri dari Orang Lain

Ketika saya sedang asyik surfing internet di kampus tercinta saya, tiba- tiba saya dikejutkan dengan seorang cewek yang mondar-mandir di depan kami. Lalu dia menunjukkan sebuah kertas bertuliskan “Padi” pada teman saya yang juga sedang asyik facebooking. Kami jadi saling pandang. “Kenapa nih cewek kok dateng-dateng nanyain padi sama kita.. What’s wrong with you, Girl?? Ngapain nanya padi di area kampus??”, pikir kami. Kami masih belum bicara apa-apa pada cewek itu. Lalu, dia bertanya lagi, “Padi ada?”. Bertambahlah kebingungan kami, hehehe. Lalu dia menulis sesuatu lagi di kertasnya dan menunjukkannya, “Peterpan ada?”, dia melanjutkan pertanyaannya.....

Oooooooohhhhh,,,, ternyata dia request lagu pada teman saya yang memang sedang memutar Winamp nya... ahahha.. Saya cuma tertawa dalam hati.. hehehhe. Tapi kenapa ngomongnya aneh ya? Lalu kami pun mulai mengobrol dengan cewek tersebut dan ternyata dia adalah warga Bangladesh yang sedang kuliah di UNSRI. Pantas saja aneh.. hehehe. Lalu kami pun berkenalan. Namanya Zeba. Dia baru lima hari di Palembang. Lalu dengan rasa penasaran yang tinggi kami pun menanyainya banyak hal. Perbincangan kami pada awalnya menggunakan bahasa inggris. Malah dia sempat memuji bahasa inggris saya yang baik,,,hahahaha. Tapi setelah banyak bicara, dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata dia malah meminta sesuatu pada saya, “Bisa pakai bahasa Indonesia?”. Doeeenggg, sempat syok juga orang asing dengan bahasa Indonesia terbata-bata meminta saya tetap menggunakan bahasa saya... Saya sempat speechless.. Waw,, betapa orang asing ini menghargai bahasa negara saya tercinta.

Dan dari perbincangan kami dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu, hhehhe, ternyata dia baru saja mengambil kuliah di UNSRI jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.. Ihh waw, saya yang orang Indonesia asli saja perlu berpikir banyak untuk mengambil kuliah jurusan itu..hhehe. Katanya Bahasa Indonesia itu sangat menarik, makanya dia jauh-jauh datang dari Bangladesh untuk kuliah di sini. Dia ingin mendalami Bahasa Negara kita ini.

Sebagai bangsa Indonesia, saya malu dengan diri saya sendiri. Kadang saya menganggap remeh bahasa Indonesia, bagi saya bahasa Indonesia bukan bahasa penting yang harus selalu dipakai apalagi dipelajari. Dan yang mengagumkan lagi dari sosok Bangladesh ini adalah setiap dia menemukan kata baru yang kami ucapkan dalam bahasa Indonesia dia menanyakan artinya dan mencatatnya. Sepertinya dia benar-benar tertarik dengan bahasa Negara kita ini. Dia juga tidak lupa meminta lagu-lagu bangsa kita lalu mendengarnya bersama kami.

Hari ini saya mendapatkan pelajaran sangat berharga. Kalau orang asing saja bisa menghargai bahasa kita, mengapa kita sangat jarang menghargainya. Bahkan kadang kita merasa aneh kalau menggunakan bahasa Indonesia. Lidah kita lebih suka dengan taste bahasa asing atau bahkan bahasa gaul. Mungkin postingan saya inipun tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tapi setidaknya mulai sekarang saya akan berusaha menggunakan bahasa indonesia yang mampu menyatukan berpuluh-puluh ribu suku bangsa di Negara kita, INDONESIA, ini. Semangat!! :D

Buscar

 

CataTan awaN PutiH

Terlanjur jatuh cinta pada awan

yang menutupi birunya langit,
membuat siang menjadi menyenangkan
...dan memberi banyak inspirasi...

About

Catatan Awan Putih Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger