Wanita Mengungkap Rahasianya

** nah postingan yang kali ini asli REPOST dari http://rahasia-cewek.blogspot.com/2010/04/wanita-mengungkap-rahasianya-pria-wajib.html

cukup memberi banyak inspirasi....
semoga kalian mengerti,,, ^^v


Wanita Mengungkap Rahasianya

"Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah tokoh romantis yang dapat melukis seperti Jack Dawson dalam Titanic, maka itu kami tidak pernah minta kalian melukis wajah kami dengan indah, paling tidak saat kami minta kalian menggambar wajah kami , gambarlah, meskipun hasil akhirnya akan seperti Jayko adik perempuan Giant dalam film Doraemon, tapi kami tahu, kalian berusaha.


Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukan peramal seperti Dedi Corbuzier yang dapat menebak isi pikiran kami atau apa yang kami inginkan saat kami hanya terdiam dan memasang wajah bosan, tapi saat itu kami hanya ingin tau, sesabar apakah kalian menghadapi kami jika kami sedang sangat menyebalkan seperti itu, kami tidak minta kalian mampu menebak keinginan kami, setidaknya bersabarlah pada kami dengan terus bertanya "jadi sekarang maunya gimana?"

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah penyair sekaliber Kahlil Gibran atau yang mampu menceritakan kisah romantis seperti Shakespear, maka itu kami pun tidak meminta kalian mengirimi kami puisi cinta berisi kalimat angan-angan nan indah setiap hari atau setiap minggu, tapi setidaknya mengertilah bahwa setelah menonton film korea yang amat romantis itu, kami sangat berandai-andai kekasih kami dapat melakukan yang sama, meskipun isi puisi tersebut tidak sebagus kahlil Gibran, kami akan sangat senang –sungguh- jika kalian mengirimkannya dengan tulus dan niat. (bahkan meskipun ujungnya terdapat "hehe, aneh ya?", kami akan benar-benar melayang, tuan)

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah setampan Leonardo Dicaprio, tapi tolong mengertilah itu sama sekali bukan masalah bagi kami, saat kami memuja-muja pemuda seperti itu, itulah pujian dan pujaan, tapi hati kami sungguhnya telah terikat oleh kalian, tuan. Mungkin saat itu kami hanya ingin tau apa pendapat kalian jika kami jatuh cinta pada orang lain, semacam mengukur tingkat kecemburuan kalian.

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah semenakjubkan John Nash atau sebrillian Isaac Newton, namun kami sebenarnya sangat menghargai bantuan kecil dari kalian meskipun hanya membantu mencarikan artikel dari internet, kami ingin menunjukkan pada kalian bahwa kalian lebih kami percayakan daripada Newton atau Galileo.

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah segagah Achilles pada film Troy, maka itu kami tidak pernah minta kalian mengikuti program peng six-pack an tubuh atau kontes L-men. Namun dengan kalian berhenti dan tidak pernah merokok, kami sangat akan memilih kalian dari Achilles manapun. Menyuruh kalian berhenti merokok adalah untuk meyakinkan diri kami bahwa kalian lebih gagah dari Achilles (karena tentu kalian akan kalah beradu pedang dengan Achilles bukan?).

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukan Pangeran dengan kuda putih yang akan melawan naga demi kami, karena kami pun bukan putri tidurnya, dan maka dari itu kami tidak pernah minta kalian melawan preman pasar yang pernah menggoda kami waktu lalu, tapi setidaknya, mengertilah tanpa kami harus minta, saat hujan lebat datang dan dirumah sedang mati lampu dan ayah ibu belum datang, kami hanya dapat mengandalkan kalian, maka itu temani kami walau hanya dengan sms dan telepon, karena menurut kami, berbincang dengan kalian adalah melegakan, maka itu jangan trade off (tukar) keadaan seperti itu dengan Game PES 2010 terbaru kalian itu (sangat mengesalkan! )

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah bayi yang harus diingatkan hal ini dan itu setiap waktunya, tapi mengertilah bahwa kami sangat merisaukan anda, kenapa kami mengingatkan kalian makan atau sembahyang, itu karena tepat saat itu, kami baru saja hendak makan atau sembahyang, maka itu saat kalian bertanya kembali atau mengingatkan kembali, kami akan jawab "iya, bentar lagi nih"

Kami, para wanita tau kalian bukanlah Romi Rafael yang pandai menyulap saputangan menjadi bunga, maka itu kami tidak pernah meminta hal hal semacam itu, namun mengertilah bahwa melihat bunga rose di pinggiran jalan itu menggoda hati kami, bahkan meski kami tidak suka bunga, pemberian kalian akan menjadi hal yang kami sukai, karena kami sebenarnya hanya sangat ingin menyimpan kalian saat itu, setelah malam kalian antar kami pulang, namun kami tahu kita harus berpisah saat itu.

Kami, para wanita tau kalian bukanlah Mr. Bean yang dapat membuat kami tertawa terbahak saat sedang bosan, maka itu jangan coba-coba menjadi juru selamat untuk mencoba membuat kami tertawa saat itu, karena kami tau kalian tidak mampu sekocak Mr. Bean dan malah hanya akan memperkeruh suasana, yang kami inginkan saat itu hanyalah memastikan kalian ada disamping kami saat masa-masa sulit meski hanya dengan senyuman menenangkan.

Kami, para wanita juga tau kalian bukanlah pemuda seperti Edward Cullen yang akan segera datang dengan Volvo saat kami diganggu oleh preman jalanan, namun setidaknya, pastikan kami aman bersama kalian saat itu dengan tidak membawa kami pulang terlalu larut dan mengantarkan kami sampai depan pintu rumah dan bertemu ayah ibu, (jangan hanya sampai depan gang, hey, tuan!)

Kami, para wanita tau kalian tidak akan bisa seperti ibu kami yang dapat menghentikan tangisan kami, namun tolong mengerti, saat kami menangis dihadapanmu, kami bukan sedang ingin dihentikan tangisannya, justru kami sangat ingin kalian dihadapan kami menampung berapa banyak air mata yang kami punya, atau sekedar melihat apa reaksi kalian melihat kami yang –menurut kami- akan terlihat jelek saat menangis

Kami, para wanita tau juga sebenarnya, bahwa kalian tidak akan punya jawaban yang benar atas pertanyaan, "aku gendut ya?", kami sungguh tau, tapi saat itu kami hanya ingin tau, apa pendapat kalian tentang kami yang pagi tadi baru bercermin dan sedang merasa tidak secantik Kristen Stewart.

Kami tau, kalian adalah makhluk bodoh yang tidak peka dan terlalu lugu untuk percaya pada setiap hal yang kami katakan, tapi mengertilah bahwa saat kalian bertanya "baik-baik aja?" dan kami jawab "iya, aku baik-baik aja" itu adalah bahasa kami untuk menyatakan keadaan kami yang sedang tidak baik namun kami masih menganggap kalian adalah malaikat penyelamat yang mampu mengatasi ketidak-baik- baikan kami saat itu tanpa kami beritau, (tentu mestinya kalian sadari jika kami memang benar sedang baik-baik saja kami akan menambahkan perkataan seperti "iya aku baik-baik aja, malah tadi aku di kampus ketemu dengan dosen yang itu lho….*bla.bla. bla")

Iya, kami sepertinya tau apa yang kalian pikirkan tentang kami yang begitu merepotkan. Tapi begitulah kami, akan selalu merepotkan kalian, tuan. Hal ini bukan sesuatu yang kami banggakan, namun inilah bahasa kami untuk mempercayakan hati kami pada kalian, jika kalian bukanlah pemuda yang kami percayakan dan kami butuhkan, tentu saja yang kami repotkan dan persulitkan bukan kalian. Kami makhluk yang amat perasa dan gampang merasa "tidak enak". Kami enggan merepotkan "orang lain".

Jika kami merepotkan dan menyusahkan, berarti kami menganggap anda bukanlah orang lain, tuan.

Kami tidak senang bermain-main, tuan pemuda. Maka tolong jaga hati yang kami percayakan ini. Kami mungkin mudah berbesar hati atau "ge er", tapi sekali kami menaruh hati kami pada satu pemuda, butuh waktu yang lebih lama dari menemukan lampu bohlam untuk menghilangkannya (bukan melupakan).

Kami akan sulit menerima hati baru setelah itu, karena kami harus membiasakan diri lagi. Padahal kami sudah terbiasa dengan anda, terbiasa melakukan semuanya dengan anda. Maka tolong, mengertilah tuan. Karena kami, wanita sungguh sangat tau sebenarnya kalian, pemuda, dapat mengatasi semua tingkah kami yang merepotkan ini."

Aku Tertunduk Malu

Aku tertunduk
Aku lihat tanah yang jarang kupandangi
Aku tatap dalam-dalam

Aku tertunduk
Malu pada diriku sendiri
Malu pada kesempurnaan agung yang maya kubangun

Aku tak mampu melihat ke samping ku
Entah ada berapa banyak orang disana
Mereka mungkin tertawa, atau menampilkan amarah

Aku tak ingin tahu siapa yang di samping ku
Aku takut mereka bukan sahabat ku
Aku takut mereka orang-orang yang tersenyum manis
Manis, begitu manis hingga aku melahap diriku sendiri

Aku tau
Aku ingin tampak jadi raja
Punya istana dan mahkota

Tapi kini aku tertunduk
Malu pada diriku sendiri
Aku lihat tanah begitu dalam
Begitu rendah di bawah

Aku tak mau melihat kedepan
Apa aku terlalu percaya pada diriku yang kini tengah menatap tanah?
Apa karena aku terlalu sering menelan kata lupa?
Lalu tetap saja bangga dengan keagungan yang juga kubangun sendiri dengan maya

Aku ingin mendongak
Lalu menatap langit tajam-tajam
Dan berharap Tuhan pun sudi melihat mata ku

Jika aku tetap tak mampu melihat apa-apa di langit
Maka jangan salahkan kaca-kaca di mataku
Aku terlampau sedih dan malu
Aku tak ingin kaca-kaca itu jatuh
Lalu berubah jadi butiran kesusahan

Biar sekarang aku berjalan sendiri
Biar kututup dan kukunci semua indera
Biar aku nikmati sendiri, aku telan sendiri, dan aku lahap sendiri apa yang jadi atau tidak menjadi

Karena jalanku kedepan tetap harus dan harus
Dan aku mulai menghipnotis diriku agar tampak jadi tanah
Agar mereka lupa
Tapi angan ku akan tetap jadi awan, walau kelak kalian melihatnya bagai gumpalan awan serupa tanah di langit.

:'(

Maafkan Aku dan Otak ku

Aku tau semua orang punya otak dan aku bangga karena Tuhan juga membagiku satu!
Tapi tolong jangan paksa dia.
Dia tak sekuat yang Anda semua kira !

Jangan pernah marah jika aku sudah mulai rusuh karena pertanyaan-pertanyaan anda semua!
Itu refleksi dari demo besar-besaran di otak ku.
Ia akan begitu marah saat ada multi-tasking yang tiba-tiba masuk dalam list kerja nya
"Semua pasti terlayani, jadi tolong beri saya jeda !", begitu katanya.

Dan aku juga berharap tidak pernah ada dosen atau siapapun yang melarang aku menulis sesuatu saat ia menjelaskan matakuliah prestius nya itu.
Semua karena permintaan khusus dari otak ku.
Ia akan lebih bersedia menampung yang aku tulis.
Ia akan lebih senang mengerti dan memahami apa yang aku tulis ketimbang yang aku dengar.
Jadi mengerti lah!
Aku juga punya dua telinga yang tidak aku tutup.
Lagipula, telingaku sangat bersahabat dengan tangan walau tak begitu akrab dengan otak.
Maka aku akan tetap mendengar sambil mengerti yang kalian jelaskan dengan menuliskan nya.
Karena semua permintaan otakku

Jika otak ku sedang di paksa untuk belajar menghadapi ujian yang besok datang tanpa bisa di kompromi
Tolong jangan putarkan musik apalagi yang berbau jazzy
Otakku terlalu cepat mengubah haluan
Dia akan lebih suka fokus pada lirik lagu ketimbang memikirkan bagaimana nasib ku besok
Dia pun akan langsung menjalin koalisi erat dengan mulut ku untuk ikut dan larut dalam lagu lirik dan musik yang memang lebih asyik ketimbang ribuan huruf di depan mata ku.

Saat otakku sedang berlibur
Bisakah anda semua jangan ajak aku bicara
Karena ini bukan pekerjaan mudah bagi otakku
Dia selalu berlibur dengan mengantungi sejuta daftar keinginan yang sedang dia khayalkan
Jadi berlibur amat sangat berbeda dengan bersantai


Semua indera ku kini tertuju dan fokus pada sesuatu
Saat itu juga jangan pernah marah jika aku tidak akan peduli sekitarku
Otakku yang menyuruhnya
Karena dia begitu rapuh jadi dia berharap aku mngerti keadaannya untuk tidak men-switch keadaan dan titik fokus
Karena semua akan berakibat fatal!

Waktu nya bersantai untuk otakku
Ia juga punya sisi yang menyenangkan
Saat itu dia bisa mngajak aku tertawa dengan perintah langsung nya ke mulut, tangan, atau kakiku.
Ketika itu mungkin juga ia mengeluarkan ide ide gila nan cemerlangnya
Dan sadarilah kalau pada saat-saat beginilah otakku sangat bersahabat dengan siapapun
Saat inilah otakku kembali meluruskan sayraf-syaraf nya yang mulai bengkok walau ia lebih sering meluruskan nya ketimbang membengkokkannya
Jadi tolong nikmati bersama momen bahagia untuk otakku ini

Ketika otak ku beristirahat, yakinlah kala itu aku sedang tertidur
Jika tidurku tak nyenyak, maka otak ku masih menyimpan list pekerjaannya yang belum sempat ia tuntaskan

Otakku sama tidak sempurnanya dengan diriku seuutuhnya
Karena itu aku selalu berusaha mengerti ia
maka jangan salahkan aku dan otakku
Yang terlalu sering aku pakai untuk momen bersantai
Ia terkadang terlalu sering bahagia

:p



Buscar

 

CataTan awaN PutiH

Terlanjur jatuh cinta pada awan

yang menutupi birunya langit,
membuat siang menjadi menyenangkan
...dan memberi banyak inspirasi...

About

Catatan Awan Putih Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger