Who Are you? Oh,you.You Are Social Network


Kalo inget apa yang bakal saya tulis di sini, rasanya pilihan untuk segera PENSIUN dari social Network adalah pilihan paling tepat.

Yes, Who you are? You are Social Network.



Social Network itu punya nyawanya sendiri.
Kadang dia bisa nyenengin, tapi kadang malah dia yang jadi sumber segala macam masalah :(

Sekarang, social network itu mulutnya kamu. 
Jadi pepatah yang berlaku sekarang adalah "socmed mu, harimau mu"

Kenapa bilang begini, karena sekarang kamu akan lebih sering bicara lewat socmed kamu masing-masing. Sekarang sekali kamu share, yang liat atau denger ucapan kamu itu adalah satu timeline. Atau luasnya, seluruh dunia yang punya akses dan sedang mengakses account kamu. Efeknya tentu aja jadi lebih besar kan.

Karena itu socmednya kamu, punya nya kamu, akun-nya kamu, kamu tentu aja berhak sepenuhnya mau ngomong apa aja di sana. 
Tapi sama kayak mulut, kamu memang punya mulut, mulutnya emang nempel di muka kamu, tapi yang ngedengerin omongan kamu bukan cuma sepasang telinga kamu sendiri, banyak yang denger, dan tentu konsekuensinya banyak yang harus dijaga. Ini repotnya!

Disaat kita bahagia, dan mau berbagi kebahagian kita, kita harus mikirin perasaan orang satu timeline???
Itu hak kamu.
Sekarang, kamu tinggal mikir, pasarannya timeline kamu itu tipikal orang kayak gimana. Kalo yang fine-fine aja liat orang-orang bahagia, atau malah ikutan bahagia, kamu berada di tempat yang benar. 
Tapi kalo nyatanya kamu punya temen yang gak bisa liat orang bahagia, bawaannya suudzon aja. Bawaannya berasa dia yang paling merana sedunia akhirat. Bawaannya semua orang bahagia itu gak berhak berbagi kebahagian. Maka BE AWARE lah. Kamu bakal jadi salah satu sasaran alasan keTIDAKBAHAGIAAN yang berikutnya. Ciyaaaan yah? Ya udah sih. ahhahaha

Disaat kamu sedih, kamu juga seharusnya pikir-pikir lagi, Ini yang di timeline bakalan bantuin kamu atau malah ngetawain.
Kalo kamu sedih, mereka yang liat bakal bersimpati sama kamu, atau malah ketawa-tawa sambil ngebayangin kamu yang lagi meratapi nasibnya kamu. Kalo nyatanya, lebih banyak yang ngetawain, yah sekarang yang "ciyaaaaan" itu yah kamu. hahhaa.
Salah sendiri, semua orang jadi tau kamu sedih. *free puk-puk*
Nah, tapi kalo akibat kamu share yang sedih-sedih terus ada yang nawarin bantuan. Nah itu UNDIAN berhadiah. Selamaaaat!! :'D

Waktu kamu kesel dan mau marah-marah. Nah yang ini kamu harus lebih wise lagi. 
Apa yang keluar dari mulut timeline kamu itu yah apa yang ada didalam diri kamu. Kalo kamu cuma bisa ngeluarin hal-hal sampah , yah, berarti apa yang ada di diri kamu kasarnya sampah semua.
Yah, jaga image itu pentinglah.Setidaknya buat ngejaga nama baik keluarga kamu juga. *halah*
Dan parahnya lagi, di social media, semua orang bisa jadi sangat sensitif. Maksud kamu nyindir siapa, yang kesindir siapa.
Kalo, kita aja disaranin buat gak marah-marah secara langsung, berarti peraturan itu juga berlaku di social media. Gak usah sok marah-marah di timeline. Kesannya, kamu marahin orang satu dunia. Selesaikanlah masalah kamu secara langsung dengan orang yang dituju. Jadi gak perlu bawa-bawa perasaan orang-orang seluruh dunia lagi. okesipp

Yaaah, social media emang gitu. Akhirnya jadi serba salah. Apa yang mau dibagi, kalo bahagia gak boleh, sedih gak boleh, marah-marah gak boleh. ahhha. 
Intinya gini, kamu harus bijak aja. Sama bijaknya kalo kamu lagi ngomong depan orang banyak.
Kamu bebas berbuat apa saja di socmed kamu, tapi resiko nya yah tanggung sendiri.

So who you are?
You are what you share in your social media.


Just Like Movie


For this couple days, my life just like on the movie.

Mungkin separuhnya terbuat dari film Eifel, I'm in Love, separuhnya lagi terbuat dari drama korea Full House
Hahaaa.


Saya tidak ingin postingan ini jadi terlalu banyak bercerita tentang kita.
Tapi, tapi,tapi,tapi, saya mau berceritaaaaaaa :'D

untuk seseorang yang bahkan sangat jarang mengungkapkan ucapan manis,
yang selalu saja terlihat malas untuk memuji,
yang tidak pernah berhenti sibuk,
dan kadang terlihat menyebalkan karena tidak pernah peka.

Malam itu saya berhasil dibuat terharu setelah malam sebelumnya I have to fake my smile on you.

How can I stay mad on you?
I just can't.

Malam sebelumnya, saya tidak bilang kalau saya bersedih. Tapi saya cukup bersedih. Saya tidak mau mengatakannya saja seperti biasa.

Dan malam setelahnya, setelah pulang kerja, kamu sudah menunggu di depan rumah. Menunggu saya membukakan pintu. Dan maaf kalau agak terlalu lama. Entah kamu tau saya sebenarnya sedang sedih, atau momentnya saja yang pas.
I don't really realize that you would realize of my faking smile and laugh :')
( ._. )

Kamu langsung pulang setelahnya.
Dan saya dibuat terharu sendirian.
Terimakasih untuk satu bouquet mawar putih yang jadi hadiah malam itu.
Saya tau mencari satu bouqet bunga di kota sepanas ini tidak mudah.
Terimakasih :')

I love you
  (#blush, kemudian kabuuuur :p)

Buscar

 

CataTan awaN PutiH

Terlanjur jatuh cinta pada awan

yang menutupi birunya langit,
membuat siang menjadi menyenangkan
...dan memberi banyak inspirasi...

About

Catatan Awan Putih Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger