Surat Untuk Ramadhan

*has been written on 12th of July 2015, 25th of Ramadhan 1436 H*

Hai Ramadhan, terimakasih karena masih mengizinkan aku mampir dan berteduh dari segala jenis hujan dan gemuruh bulan lalu.
Kau selalu saja penuh kejutan setiap tahunnya, menghadiahkan aku yang bukan apa-apa berbagai cerita perihal mendekatkan diri dengan yang Maha Kuasa.
Hari ini sudah hampir 25 hari sejak hilal mu membawa kegembiraan segenap umat, menyambutmu dengan segala peluk hangat.
Tahun ini, aku sendiri lagi seperti tahun lalu. Karena tanpa hitungan ayah dan ibu aku masih menghitungnya sebagai sendirian. Aku tetap patut mensyukuri semuanya, bisa bangun sahur tanpa ada yang harus nyaris marah, atau sekedar memilih buka puasa sendiri sambil menyusuri jalanan yang penuh jajanan.
Nyaris setiap akhir minggu, aku punya kesempatan bertemu dengan beberapa teman lama. Berjumpa dan kembali mengisahkan perihal kebodohan jaman dulu. Yah meski tak banyak teman yang bisa diajak berbagi cerita disini.

Hai ramadhan, satu hari mu kuambil untuk pergi jauh dari pusat kota, menuju sebuah rumah teman kerja.
Jauh kami menaiki kereta yang padat dengan berbagai wajah. Tapi perjuangan kami tak sia-sia.
Kami disambut hangat oleh sebuh keluarga, yang meski berbeda keyakinan, bersedia menyajikan sebuah rasa tentang berbuka puasa bersama keluarga. Terimakasih paramitha :)

Ada satu juga yang tak akan aku lupa, bahwa ramadhan kali ini masih saja diganggu gerimis sisa bulan lalu. Aaah, tapi bukankah kita jadi punya banyak waktu untuk menyadari bahwa Allah pun Maha Pencemburu :")

Hai ramadhan, tak terasa bahwa sebentar lagi kau akan pergi lagi, meninggalkan aku yang masih kebingungan mengisi pundi-pundi amalan yang belum juga penuh. Yang masih bersedih karena tak mampu jadi lebih baik dari saat aku mampir tahun lalu.
Aku akan melangkah lagi menyusuri waktu, dan izinkan aku kembali  lagi nanti. Meyakinkan bahwa tahun depan kau akan aku sambut dengan lebih siap, dengan hati yang jauh lebih dekat.
Ramadhan, izinkan aku membawa semua perihal baik yang aku petik dari taman rumahmu kali ini, sebagai bekal agar aku mampu menyusuri waktu, mendekatkan diri pada yang Maha Pengasih sampai tiba lagi berjumpa denganmu.

¡Compártelo!

0 komentar:

Posting Komentar

Buscar

 

CataTan awaN PutiH

Terlanjur jatuh cinta pada awan

yang menutupi birunya langit,
membuat siang menjadi menyenangkan
...dan memberi banyak inspirasi...

About

Catatan Awan Putih Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger