Pada akhirnya
setiap orang punya masalah hidupnya masing-masing.
Sebab setiap
kebahagiaan selalu datang satu paket dengan beberapa hal yang harus dengan
bijak disyukuri.
Setiap kebahagiaan
punya sisi berbeda yang tidak semua bisa dilihat oleh banyak orang.
Mungkin saja hari
ini saya tengah iri pada pekerjaan bagus dari seorang teman.
Membanding-bandingkan hidupnya dan hidup yang tengah saya jalani. Merasa bahwa
Tuhan tidak cukup adil membagi-bagi kebahagiaannya pada sebagian orang pilihan.
Tentu saja saya
salah. And for seriously, saya tidak pernah menganggap Tuhan tidak adil.
Kalimat diatas hanya pengandaian.
Saya sekrang
sedang mencoba menulis lagi setelah sekian lama melupakan frase-frase yang
tidak dapat saya temukan dalam ketukan keyboard dari meja kerja saya yang
sibuk.
Saya tahu bahwa
mungkin seseorang tengah menyaksikan hidup saya dari apa yang sedikit saya
bagi, berandai kalo mereka berada di posisi saya ketika saya pun tengah
berandai di posisi mereka.
Menyaksikan mereka
yang masih sangat bahagia hidup, memiliki gaji yang cukup tanpa perlu
membaginya dengan sebagian penjarah gaji di ibukota bernama " ibu
kost" atau harga taksi yang semakin mahal karena setiap kilometernya
terhenti oleh deretan mobil yang menyesaki jalanan. Berebut mendapatkannya
landasan roda di jalanan yang pajaknya dibayar oleh setiap sen yang juga
dipotong dari gaji setiap bulannya. Setiap hal dihitung per-rupiahnya. Setiap
orang menghitung untung dan rugi. Dan setiap waktu yang dihabiskan punya
biayanya sendiri.
Saya tahu bahwa
hidup tidak pernah memberi sesuatu tanpa paket lengkapnya.
Karena setiap
kelebihan diberikan untuk menutupi banyak kekurangan disisi lain.
Karena kekurangan
disajikan hanya saat kelebihan lain telah, sedang atau akan disiapkan.
Karena hidup akan
selalu cukup. Dan karena Tuhan akan selalu Adil.
0 komentar:
Posting Komentar