miRroR " mY besT fRieNd eveR"

CERMIN

CERMIN, sebuah benda mati yang luar biasa. Dia dengan jujurnya merefleksikan apa yang ada dihadapannya. Semua tampak begitu sama, tidak ada yang beda dengan aslinya. Hanya saja sifat bayangannya semu seperti yang sudah kita pelajari di pelajaran Fisika di sekolah (saya sedikit sensitif menyebut pelajaran satu ini.. eheh) . Dari bentuk, jarak, hingga tinggi, cermin refleksikan dengan begitu baik.


Karena sifat istimewanya itulah, saya ingin sedikit membahas kedekatan batin saya "hoho" dengan cermin. Tentu saja yang kali ini akan saya ceritakan bukan cermin cekung atau cembung. Karena apa?? Karena hanya cermin datar yang sangat saya pahami dengan rumus fisika super simpelnya "wkwkwkw".


Yah, cermin memang benda mati paling jujur buat saya. Karena itulah cermin saya jadikan sebagai teman curhat terbaik saya. Mungkin aneh. Tapi hanya cermin yang bisa saya percaya selain dari Allah "tempat curhat utama saya". Saya mungkin terlihat sangat ceria "hohoho" di hadapan teman-teman saya, tapi sangat sulit bagi saya untuk berbagi cerita dengan mereka. Kalaupun kamu pernah menjadi teman curhat saya. Percayalah masih sangat banyak yang saya sembunyikan. Masih sangat banyak yang tidak saya ceritakan. Dan masih sangat banyak yang tidak kamu tahu.(Wadoohhh,, sabar yah semua)


Saya mempunyai banyak sahabat. Tapi tidak ada yang seperti cermin. Di hadapan cermin saya bisa bercerita tanpa ada yang ditutupi. Di depan cermin saya bisa lebih banyak berekspresi. Yah, cermin memang tidak bisa merespon apa-apa. Tapi dia juga tidak memprotes apa-apa. Dengan jujurnya dia gambarkan perasaan saya, dia mengerti saya karena yang sedang saya hadapi di depan cermin adalah saya sendiri. Saya jadi lebih bisa jujur pada diri saya sendiri. Saya jadi lebih bisa menerima apa yang ada di diri saya. Semua karena cermin.


Lagipula cermin tidak akan mampu menyimpan apa yang sudah saya ceritakan. Dia tidak punya ingatan seperti halnya manusia, atau harddisk seperti halnya komputer, maupun catatan di kertas kertas penuh kata. Setelah selesai bercerita maka selesailah urusan saya dengan cermin. Saya tidak perlu membuat perjanjian agar dia tidak memberitahu siapapun.. ehehe


Keakraban saya dengan cermin juga karena dia selalu memberi tahu kelemahan saya. Bayangkan kalo tidak ada cermin. Mungkin saya tidak bisa memperbaiki rambut yang berantakan dengan baik. Atau saya tidak bisa menyadari ada banyak “celemotan” di muka saya. Yah, dengan ketidaksempurnaan saya ini saya butuh sesuatu yang bisa memberi tahukannya dengan jujur. Dan itulah “si cermin datar”. Dan jangan aneh kalo anda masuk kamar saya maka anda akan menemukan tiga cermin besar dan banyak cermin kecil. Karena saya mencintai cermin, saya menghargai usaha mereka yang sangat mampu berbuat jujur meski saya selalu ingat bahwa sifat bayangan yang mereka cipatakan tetap saja “SEMU”.


Jika kamu ingin mendengar cerita saya dengan jujur tampaknya kamu harus belajar dari cermin (hehhe).


Saya harap suatu saat nanti saya bisa menemukan cermin yang sifat bayangannya tidak semu tapi keberaniannya menyatakan kejujuran sama halnya dengan “si cermin datar”.


TERIMAKASIH CERMIN atas semua kerelaan menerima keluh kesah dan membantu saya mengungkapkan apa yang ada di hati saya.

Vielen Dank!!

addictedinmirror@gmail.com

¡Compártelo!

4 komentar:

Tria Azmareni

reALLy Luv thiS tHing.. oNCe again.. Thx miRRor..

Anonim

cuma tes komen...heehehe

Amel

Narsiser beraksi...YEAHH.....!!!!
*dengan nada ala Power Rangers*

Tria Azmareni

ahahha..dengan kekuatan bulan akan menghukummU...wakaakaka

Posting Komentar

Buscar

 

CataTan awaN PutiH

Terlanjur jatuh cinta pada awan

yang menutupi birunya langit,
membuat siang menjadi menyenangkan
...dan memberi banyak inspirasi...

About

Catatan Awan Putih Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger